Hadis Arba’in 09: [BAG. 1] Menjauhi Larangan dan Melakukan Perintah Sesuai Kemampuan
- Redaksi Hadis
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ – رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Huroiroh Abdurrohman bin Shokhr r.a berkata bahwa ia pernah mendengar Rosulullah ﷺ bersabda, “Apa yang kularang, jauhilah. Dan apa yang kuperintah, lakukanlah semampu kalian. Sesungguhnya, yang membinasakan umat-umat sebelum kalian adalah mereka banyak bertanya dan berselisih dengan nabi.”
- Takhrij Hadis
Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhori dengan merujuk pada al-Qur’an dan Sunnah (bab mengikuti sunnah-sunnah Rosulullah ﷺ) nomor 6777.
Muslim dalam al-Fadhoil, (bab memuliakan Rosulullah dan tidak memperbanyak pertanyaan yang penting) nomor 1337.
- Kedudukan Hadis
Para ulama menganggap bahwa hadis ini sangat penting dan berfaedah untuk dihafalkan dan dikaji. an-Nawawi menyebutkan dalam Syarh Muslim, “Hadis ini merupakan salah satu kaidah Islam yang penting dan merupakan jawami’ al-kalim yang khusus diberikan kepada Rosulullah. Di dalamnya mencakup berbagai hukum.”
Ibnu Hajar al-Haitami dalam Syarh al-Arba’in mengatakan, “Hadis ini merupakan hadis yang penting dan merupakan kaidah agama dan pilar Islam. Karena itu, hendaklah dihafal dan diperhatikan dengan seksama.”
Selain kedua imam besar ini, banyak juga para pen-syarah hadis yang menyatakan bahwa kedudukan hadis ini mengandung hal-hal yang mengantarkan seseorang menuju komitmen kepada agama Allah, yang isinya adalah perintah dan larangan serta hal-hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu pentingnya berpijak pada hukum yang telah dijelaskan dalam al-Qur’an dan Sunnah tanpa penambahan dan pengurangan.
Kedudukan hadis akan tampak jelas pada pemaparan para ulama berikut ini
- Latar Belakang Hadis
Adapun latar belakang hadis ini adalah seperti yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Shohih-nya dari Abu Huroiroh r.a, ia berkata bahwa Rosulullah bersabda kepada kami dalam khutbah, “Wahai manusia, Allah telah mewajibkan haji atas kalian maka berhajilah.”
Salah seorang sahabat bertanya, “Apakah setiap tahun wahai Rosulullah?” Rosulullah pun diam sejenak hingga orang tersebut mengulangi pertanyaannya sebanyak tiga kali. Kemudian Rosulullah bersabda, “Jika aku menjawab iya, pasti hal itu (haji setiap tahun) akan menjadi wajib, dan kalian tidak akan mampu melakukannya.”
Kemudian Rosulullah melanjutkan sabdanya, “Tinggalkanlah (jangan menanyakan) apa yang aku tinggalkan untuk kalian. Karena hal yang menghancurkan umat sebelum kalian adalah mereka banyak bertanya dan sering menyelisihi para nabi. Ketika aku menyuruh kalian melakukan sesuatu, lakukanlah semampu kalian. Dan ketika aku melarang kalian dari sesuatu, tinggalkanlah.”
Ada riwayat yang mengatakan bahwa orang yang bertanya tersebut adalah Aqro’ bin Habis r.a sebagaimana riwayat Ibnu Majah dan Sunan-nya dari Ibnu Abbas r.a bahwa Aqro’ bin Habis r.a bertanya kepada Rosulullah ﷺ, “Wahai Rosulullah, haji itu dikerjakan setiap tahun atau hanya sekali seumur hiup?” Lalu Rosulullah ﷺ menjawab, “Sekali saja dalam seumur hidup. Bagi yang mampu maka silahkan melakukan sunnah (haji kedua kali dan seterusnya, hukumnya sunnah).”
Dalam riwayat Abu Dawud disebutkan, “Orang yang menambah (ibadah haji), berarti ia melakukan sunnah.” Sedangkan dalam mustadrok Imam al-Hakim disebutkan “Maka, siapa yang berkehendak, silahkan melakukan yang sunnah.”
Ada pendapat yang mengatakan bahwa hal itu terjadi ketika Haji Wada’, yaitu saat Rosulullah ﷺ berkhutbah menjelaskan tentang ajaran-ajaran agama dan mengerjakan kewajiban-kewajiban dalam Islam kepada para sahabatnya.
- Kosakata Hadis
نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ | : | Aku meminta kalian untuk tidak melakukan hal terlarang. |
فَاجْتَنِبُوْهُ | : | Maka tinggalkanlah. |
فَاْتُوْهُ | : | Maka lakukanlah. |
مَااسْتَطَعْتُمْ | : | Selagi kamu mampu melakukannya dengan mudah dan tanpa kesulitan. |
أَهْلَكَ | : | Menjadi penyebab kehancuran, karena hal itu mendtangkan siksa baik di dunia maupun di akhirat. |
كَثْرَةُمَسَائِلِهِمْ | : | Banyak bertanya hal yang tidak bermanfaat. |
أِخْتِلَافُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ | : | Menyelisihi para nabi. |