Contoh Pidato Sambutan Pada Acara Maulid Nabi ﷺ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ، سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ اِمَامِ الْمُتَّقِيْنَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ
Bapak-bapak, ibu-ibu serta para hadirin sekalian yang berbahagia.
Tiada sepatah katapun yang patut kita ucapkan lebih dulu pada kesemptan ini kecuali ucapan tahmid dan tasyakur الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ kehadirat Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى karena dengan rahmat-Nya serta hidayah-Nya kita semua masih ditakdirkan oleh Allah untuk berjumpa dengan bulan Rabi’ul awal, dimana di dalam bulan ini telah dilahirkan seorang nabi utusan Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَ Nabi Besar Muhammad ﷺ yang pada malam hari ini sedang kita rayakan dan peringati hari kelahirannya di Masjid kita ini.
Selanjutnya semoga kesejahteraan dan keselamatan juga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad ﷺ karena dari akhlak yang diperlihatkan beliau (yang dicatat dengan tinta emas oleh para ahli sejarah dan ulama-ulama kita) sehingga kita semua dapat belajar bagaimana menjadi seorang muslim sejati. Begitu juga semoga kesejahteraan dan keselamatan dilimpahkan kepada para keluarganya, para sahabatnya dan semua orang yang mengikuti petunjuknya hingga hari kiamat kelak.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Kita semua sekarang berada di bulan Rabi’ul Awal. Dengan memasuki bulan Rabi’ul Awal ini kita diingatkan tentang suatu peristiwa yang sangat besar nilainya, yakni lahirnya Nabi kita Muhammad ﷺ di muka bumi dengan membawa sperangkat ajaran-ajaran Islam, sehingga yang asalnya kita ini hidup di alam kegelapan (kekufuran) sekarang kita hidup dalam agamya yang terang benderang yakni Islam.
Mari kita lihat sejarah, sebelum Nabi Muhammad lahir di muka bumi tatanan kehidupan di masyarakat Arab semerawut, banyak yang menyembah berhala (patung), kaum wanita diperbudak oleh-laki-laki, yang lemah ditindas oleh yang kuat, dan begitulah seterusnya.
Setelah Islam datang yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ maka berubahlah sedikit demi sedikit tatanan adat kehidupan jahiliyah. Dari tindas menindas menjadi saling asuh mengasuh, saling saling bantu membantu, dan kaum wanita dimuliakan dan dinaikkan derajatnya. Tidak ada perbedaan antara hamba (makhluk) yang satu dengan makhluk yang lain, (semuanya sama di mata Allah), baik yang kaya, miskin, yang punya kedudukan atau yang tidak punya kedudukan. Yang menjadi tolak ukur atau standar kebaikan seseorang di hadapan Tuhannya adalah kadar takwanya kepada Allah.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Menurut sejarah Islam bahwa nabi Muhammad itu lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awal Tthun Gajah atau bertepatan dengan tanggal 20 April tahun 571 Masehi. Adapun sebab dinamakan tahun kelahiran Nabi dengan tahun Gajah adalah karena pada tahun itu kota Mekkah telah diserang dan ingin dihancurkan oleh tentara Nasrani yang dipimpin oleh Raja Abrahah dengan pasukan yang mengendarai Gajah. Belum lagi tercapai maksud jahatnya itu mereka telah dimusnahkan oleh Allah, melalui burung ababil yang melempari mereka dengan batu dari neraka.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Dalam kita memperingati hari lahirnya Muhammad ﷺ atau yang sering kita sebut dengan maulidan Nabi, yang terpenting ialah kita harus memetik hikmah dari peristiwa-peristiwa yang pernah dialami Nabi termasuk didalamnya mencontoh atau meneladani akhlak-akhlak beliau yang suci (akhlakul karimah). Janganlah dalam memperingati maulid Nabi sekedar peringatan atau seremonial belaka dan melupakan tujuan utama dari peringatan itu sendiri.