Nazhom Keempatbelas: Apa Yang Dimaksud Dengan Sifat Muhal Allah?
وَالْمُسْـتَحِيْلُ ضِدُّ كُلِّ وَاجِبِ * فَاحْفَظْ لِخَمْسِـيْنَ بِحُكْمٍ وَاجِبِ
[14] Sifat-sifat muhal adalah kebalikan dari sifat-sifat wajib. Hafalkanlah 50 akidah dengan menetapi hukum yang wajib.
a. Sifat-sifat Muhal
Maksud nazhom di atas adalah bahwa diwajibkan bagi setiap mukallaf untuk meyakini bahwa sifat-sifat yang mustahil atau muhal bagi Allah dan rasul-Nya adalah sifat-sifat kebalikan dari sifat-sifat wajib bagi-Nya dan rasul-Nya. Dengan demikian jumlah sifat-sifat muhal bagi Allah dan rasul-Nya berjumlah sama dengan jumlah sifat-sifat wajib, yaitu 20.
Syaikh Iwadh Ghomrowi telah menazhomkan 20 sifat muhal. Ia berkata:
“Kebalikan sifat-sifat wajib bagi Allah dan rasul-Nya adalah 20 sama seperti jumlah sifat-sifat yang wajib. Masing-masing sifat [muhal] adalah kebalikan dari masing-masing sifat wajib. Sifat-sifat muhal adalah: Adam (kebalikan wujud), Hudust (kebalikan qidam), Fana (kebalikan baqo), Mumatsil lil hawadist (kebalikan mukholafatu lil hawaditisi), Adamu al-Qiyam (kebalikan qiyamuhu bin nafsihi), Ta’addud (kebalikan wahdaniah), dan ‘Ajzun (kebalikan qudroh) untuk mewujudkan segala sesuatu yang mungkin. Begitu juga karohah (kebalikan irodah), Jahl (kebalikan ilmu), Shomam (kebalikan samak), Maut (kebalikan hayaat), Amaa (kebalikan bashor) dan Bukmu (kebalikan kalam). Sifat-sifat kebalikan dari sifat-sifat sisanya adalah telah jelas sehingga tidak perlu disebutkan.
Maksudnya sifat ‘Aajiz adalah kebalikan dari qoodir. Sifat Kaarih adalah kebalikan dari sifat muriid, dan seterusnya.
Tetapkanlah bagi para nabi sifat amanah, shidq, tabligh, dan fathonah. Kebalikannya adalah sifat-sifat muhal, seperti Khiyanah (kebalikan amaanah), Kidzbu (kebalikan shidq), Kitmaan (kebalikan tabligh), dan Baladah (kebalikan fathonah). Sifat-sifat yang sebelum menyebutkan sifat-sifat muhal adalah sifat-sifat wajib bagi Allah dan para rasul yang mulia.”
Perkataan Syaikh Iwadh Ghomrowi أﺿﺪادها berarti kebalikan sifat-sifat wajib yang telah disebutkan. Dengan demikian isim dhomir yang ada dalam lafadz tersebut merujuk pada lafadz اﻟﻮاﺟﺒﺎت yang berarti sifat-sifat wajib. Begitu juga dhomir yang ada dalam lafadz ﻣﺜﻠها merujuk pada lafadz اﻟﻮاﺟﺒﺎت.
Lafadz ﻣﻤﺎﺛﻼ ﺟﻞ ﻟﻨﺎ berarti bahwa Allah menyamai kita. Dengan demikian jar dan majrur memiliki hubungan atau ta’alluq dengan lafadz ﻣﻤﺎﺛﻼ.
Lafadz ﺟﻞ berarti ارﺗﻔﻊ yang berarti Maha Luhur Allah dan Maha Suci Allah dari menyamai kita.
Lafadz ﺑﻼدة adalah kebalikan dari اﻟﻔﻄﺎﻧﺔ. Dikatakan, ﺑﻠﺪ اﻟﺮﺟﻞ dengan membaca dhommah pada huruf laam yang berkedudukan sebagai ain fi’il. Bentuk masdarnya adalah ﺑﻼدة. Isim faa’ilnya adalah بليد yang berarti tidak cerdas dan tidak pintar.
Perkataannya ﻓﺬا اﻟﺬى ﻗﺪ وﺟﺒﺎ berarti bahwa sifat-sifat yang telah disebutkan sebelum bait-bait di atas (sifat-sifat wajib) adalah sifat-sifat yang wajib bagi Allah.
Lafadz اﻟﻨﺠﺒﺎ adalah dengan dhommah pada huruf nun dan fathah pada huruf jim. Ia adalah bentuk jamak dari mufrod نجيب, sama seperti lafadz ﻛﺮيم yang dijamakkan menjadi ﻛﺮﻣﺎء secara wazan dan arti sehingga lafadz النُّجَيَا adalah lafadz yang menafsiri lafadz اﻟﻜﺮم.
b. I’rob Nazhom
[TANBIH] Perkataan Syaikh Ahmad Marzuki فَاحْفَظْ لِخَمْسِـيْنَ بِحُكْمٍ وَاجِبِ berarti hafalkanlah di luar pikiranmu 50 akidah sambil menetapi hukum yang wajib syar’i. Perkataannya فَاحْفَ adalah dengan fathah pada huruf faa yang termasuk dari bab lafadz ﺳﻤﻊ.
Huruf laam pada lafadz لِخَمْسِـيْنَ adalah tambahan. Lafadz خَمْسِـيْنَ adalah maf’ul bih dari amil اﺣﻒ. Boleh juga huruf laam pada lafadz لِخَمْسِـيْنَ berarti إﻟﻰ, seperti Firman Allah Surat al-An’am: 28; وَلَوۡ رُدُّوۡا لَعَادُوۡا لِمَا نُهُوۡا عَنۡهُ وَاِنَّهُمۡ لَـكٰذِبُوۡنَ
Jika demikian maka maf’ul lafadz احْفَظْ adalah lafadz yang terbuang. Taqdirnya adalah ﻓﺎﺣﻔﻆ اﻟﻌﻘﺎﺋﺪ اﻟﻮاﺟﺐ عليك حفها إﻟﻰ خمسين.
Perkataannya بِحُكْمٍ adalah berhubungan dengan lafadz احْفَظْ, maksudnya sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa sifat bagi Allah ada 20, sifat muhal bagi-Nya ada 20 juga, sifat wajib bagi rasul ada 4, sifat muhal baginya ada 4 juga, sifat jaiz bagi Allah ada 1 dan sifat jaiz bagi rosul juga ada 1, maka jumlah keseluruhan adalah 50.
Sumber: Syaikh Nawawi al-Bantani. Nuruzh Zholam Syarah Aqidatul Awam. Terjemahan Muhammad Ihsan bin Nuruddin Zuhri. 2017.